LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN TANDA VITAL
Disusun oleh :
1.
Paulina Lambu (15150056)
2.
Is Maya (15150060)
PRODI D-III KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2015/2016
3.
Pemeriksaan Tanda Vital
Dosen pengampu : Dewi Setyaningsih,S.SiT,M.P.H
Nama : Is Maya
NIM : 15150060
Nama
Pasien :
Paulina Lambu
Umur : 19 tahun
Berat
Badan : 45 kg
Pemeriksaan :
Tanda Vital
-Suhu Tubuh :
Pemeriksaan hari kedua
|
Pemeriksaan
hari pertama
|
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 06.35 Wib
1.
36,50c
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 12.38 Wib
2.
36,50c
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 19.14 Wib
3.
36,50c
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 07.30 Wib
4.
36,5oc
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 12.30 Wib
5.
36,50c
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 16.00 Wib
6.
36,50c
-
Tekanan darah :
Pemeriksaan
hari kedua
|
Pemeriksaan
hari pertama
|
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 06.38 Wib
1.
100/70 mmHg
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 12.40 Wib
2.
100/70 mmHg
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 19.16 Wib
3.
100/70 mmHg
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 07.28 Wib
4.
100/70 mmHg
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 12.34 Wib
5.
100/70 mmHg
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 16.30 Wib
6.
100/70 mmHg
Nadi :
Aktivitas : Sebelum berangkat kuliah dan sesudah pulang kuliah
Pemeriksaan
hari pertama
|
Pemeriksaan
hari kedua
|
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 06.00 Wib
1.
66 kali/menit
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 13.15 Wib
2.
80 kali/menit
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 19.10 Wib
3.
72 kali/menit
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 07.30 Wib
4.
55 kali/menit
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 12.25 Wib
5.
66 kali/menit
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 17.15 Wib
6.
67 kali/menit
-
Pernafasan :
Pemeriksaan
hari kedua
|
Pemeriksaan
hari pertama
|
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 06.10 Wib
1.
17 kali/menit
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 12.25 Wib
2.
22 kali/menit
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 19.00 Wib
3.
20 kali.menit
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 07.35 Wib
4.
20 kali/menit
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 12.15 Wib
5.
19 kali/menit
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul16.40 Wib
6.
18 kali/menit
Nama : Paulina Lambu
NIM : 15150056
Nama
Pasien : Is Maya
Umur : 17 tahun
Berat
badan : 44 kg
Pemeriksaan : Tanda Vital
-Suhu Tubuh :
Aktivitas : Sebelum berangkat kuliah dan sesudah pulang kuliah
Pemeriksaan
hari pertama
|
Pemeriksaan
hari kedua
|
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 06.27 Wib
1.
36,50c
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 12.42 Wib
2.
36,50c
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 19.23 Wib
3.
36,50c
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 07.40 Wib
4.
36,50c
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 12.35 Wib
5.
36,50c
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 16.15 Wib
6.
36,50c
-
Tekanan darah :
Aktivitas : Sebelum berangkat kuliah dan sesudah pulang
kuliah
Pemeriksaan
hari pertama
|
Pemeriksaan
hari kedua
|
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 06.25 Wib
1.
100/60 mmHg
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 12.30 Wib
2.
100/60 mmHg
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 19.20 Wib
3.
100/60 mmHg
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 07.15 Wib
4.
100/60 mmHg
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 13.35 Wib
5.
100/60 mmHg
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 17.10 Wib
6.
100/60 mmHg
-
Nadi :
Aktivitas : Sebelum berangkat kuliah dan sesudah berangkat kuliah
Pemeriksaan
hari pertama
|
Pemeriksaan
hari kedua
|
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 06.16 Wib
1.
59 kali/menit
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 12.50 Wib
2.
66 kali/menit
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 19.18 Wib
3.
58 kali/menit
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 07.45 Wib
4.
69 kali/menit
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 13.15 Wib
5.
67 kali/menit
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 17.00 Wib
6.
59 kali/menit
-
Pernafasan :
Aktivitas : Sebelum berangkat kuliah dan sesudah pulang kuliah
Pemeriksaan
hari pertama
|
Pemeriksaan
hari kedua
|
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 06.40 Wib
1.
20 kali/menit
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 13.30 Wib
2.
23 kali/menit
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 18.15 Wib
3.
17 kali/menit
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 07.24 Wib
4.
20 kali/menit
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 12.17 Wib
5.
20 kali/menit
·
Waktu pemeriksaan :
Pukul 17.40 Wib
6.
20 kali/menit
Tanda-tanda
vital digunakan sebagai indikator dari status kesehatan, ukuran-ukuran ini
menandakan keefektifan sirkulasi, respirasi, fungsi neural dan endokrin tubuh.
Karena sangat penting, maka disebut dengan tanda vital.Tanda vital merupakan
cara yang cepat dan efisien untuk memantau kondisi klien atau mengidentifikasi
masalah dan mengevaluasi respon klien terhadap intervensi.
Pemeriksaan
Tekanan Darah
Pemeriksaan
tekanan darah merupakan indikator penting dalam menilai fungsi
kardiovaskuler.Pemeriksaan ini dapat dilakukan secara langsung dan tidak
langsung, tetapi yang paling sering dilakukan adalah pemeriksaan secara tidak
langsung dengan menggunakan sphygmomanometer.Hasil pemeriksaan tekanan darah
juga dipengaruhi posisi saat pemeriksaan. Selain posisi tekanan darah juga
dipengaruhi beberapa hal:
1. Umur
2. Waktu
pengukuran
3. Latihan
dan aktivitas
4. Emosi
dan nyeri
5. Miscellaneus
factor
6. Curah
jantung, tahanan pembuluh darah tepi, volume darah total, viskositas darah dan
kelenturan dinding arteri
Selain
faktor diatas, terdapat faktor-faktor yang berpengaruh pada interpretasi hasil
diantaranya adalah:
1. Lingkungan
2. Perlatan
3. Pasien
4. Teknik
pemeriksaan
Pada
waktu ventrikel berkontraksi, darah akan dipompakan keseluruh tubuh. Keadaan
ini disebut sistolik, dan tekanan aliran darah pada saat itu disebut tekanan
darah sistolik.Pada saat vetrikel sedang rileks, darah dari atrium masuk ke
ventrikel.Tekana aliran darah pada waktu ventrikel sedang rileks disebut
tekanan darah diastolik.
Menurut
World Health Organization (WHO) batas normal tekanan darah adalah 120-140 mmHg
tekanan sistolik dan 80-90 mmHg tekanan diastolik.Seseorang dinyatakan mengidap
hipertensi bila tekanan darahnya lebih dari 140/90 mmHg.
Tekanan Darah pada Orang Dewasa
Kategori
|
Tekanan Darah
Sistolik (mmHg)
|
Tekanan Darah
Diastolik (mmHg)
|
Normal
|
<120
|
<80
|
Prahipertensi
|
120-139
|
80-89
|
Hipertensi (derajat
1)
|
140-149
|
90-99
|
Hipertensi (derajat
2)
|
>160
|
>100
|
Tekanan Darah Normal
Umur
|
Tekanan Darah
|
1 bulan
|
56/54
|
6 bulan
|
90/60
|
1 tahun
|
96/65
|
2 tahun
|
99/65
|
4 tahun
|
99/65
|
6 tahun
|
100/60
|
8 tahun
|
105/60
|
10 tahun
|
110/60
|
12 tahun
|
115/60
|
14 tahun
|
118/60
|
16 tahun
|
120/65
|
Peralatan
dan Perlengkapan
1) Sphygmomanometer
2) Stetoskop
3) Buku
Catatan
4) Bolpoin
Pelaksanaan
1. Menyambut
pasien dan memperkenalkan diri.
2. Menjelaskan
kepada pasien tindakan yang akan dilakukan.
3. Menyiapkan
peralatan.
4. Mencuci
tangan.
5. Mengatur
posisi pasien senyaman mungkin.
6. Lengan
baju pasien digulung keatas.
7. Memasang
manchet pada lengan atas pasien, sekitar 3cm diatas fossa cubiti, pipa karet
berada disisi luar lengan.
8. Menentukan
denyut nadi pada arteri brakhialis dan arteri radialis.
9. Memompa
sphygmomanometer sampai denyut nadi pada arteri radialis tidak terdengar.
10. Manchet
dikempeskan hingga udara yang berada didalamnya keluar semua.
11. Stetoskop
diletakkan diatas brakhialis.
12. Pompa
shpygmomanometer 20-30 mmHg lebih tinggi dari titik dimana denyut nadi pada
arteri radialis tidak terdengar.
13. Buka tutup balon karet perlahan-lahan,
dengarkan bunyi denyutan pertama dari stetoskop.
14. Jika bunyi denyutan pertama terdengar dititik
120 mmHg, maka denyutan tersebut disebut tekanan sistolik.
15. Dengarkan hingga bunyi denyutan terakhir.
16. Jika bunyi denyutan terakhir terdengar dititik
80 mmHg, maka denyutan tersebut disebut tekanan diastolik.
17. Catat hasil pemeriksaan dibuku catatan.
18. Menjelaskan
hasil pemeriksaan kepada pasien.
Pemeriksaan Suhu
Pemeriksaan
suhu merupakan salah satu pemeriksaan yang digunakan untuk menilai kondisi
metabolisme didalam tubuh, dimana tubuh menghasilkan panas secara kimiawi
melalui metabolisme darah. Suhu tubuh perlu dijaga keseimbangannya dimana
proses pengaturannya terletak pada hyphothalamus. Bagian depan hyphothalamus
mengatur pembuangan panas sedangkan bagian belakang mengatur penyimpanan panas.
Pembuangan
panas dapat terjadi melalui berbagai macam proses:
1. Radiasi:
proses penyebaran panas melalui gelombang elektromagnetik atau perpindahan
panas dari permukaan obyek dengan permukaan obyek lain tanpa keduanya
bersentuhan.
2. Konveksi:
proses penyebaran panas karena pergeseran yang kepadatannya tidak sama/ kontak
dengan udara dingin disekitarnya.
3. Evaporasi:
proses perubahan cairan menjadi uap .
4. Konduksi:
proses pemindahan panas pada obyek lain dengan kontak langsung.
Pemeriksaan
suhu dapat dilakukan melalui oral, rectal, telinga (timpani/aural/otic) dan
aksila. Suhu normal rata-rata adalah 36,5°-37,5° C. Pasien dikatakan hiphotermi
jika suhu < 36° C dan hyperthermia jika suhu > 37,5° C.
Peralatan
dan Perlengkapan
1) Termometer
2) Botol
larutan sabun
3) Botol
larutan klorin 0,5%
4) Botol
air bersih
5) Tissue
6) Bengkok
7) Sarung
tangan
8) Buku
catatan
9) Bolpoin
Pelaksanaan
1. Menyambut
pasien dan memperkenalkan diri.
2. Menjelaskan
kepada pasien tindakan yang akan dilakukan.
3. Menyiapkan
peralatan.
4. Mencuci
tangan.
5. Memakai
sarung tangan.
6. Mengatur
posisi pasien senyaman mungkin.
7. Membuka
lengan baju pasien, kemudian membersihkan daerah aksila dengan tissue hingga
kering.
8. Menurunkan
termometer pada suhu 35° C, letakkan termometer didaerah aksila pasien, lengan
pasien dilipatkan ke dada.
9. Tunggu
selama 3-10 menit.
10. Angkat
termometer dan baca hasilnya.
11. Celupkan
termometer ke dalam larutan klorin selama 10 menit, setelah 10 menit angkat
termometer.
12. Celupkan
ke dalam air sabun, kemudian bilas dengan air bersih.
13. Lap
dengan menggunakan tissue.
14. Catat
hasilnya dibuku catatan.
15. Menjelaskan
hasil pemeriksaan kepada pasien.
1.1
Pemeriksaan
Nadi
Denyut
nadi merupakan denyutan atau dorongan yang dirasakan dari proses pemompaan
jantung. Proses perubahan denyut nadi dipengaruhi oleh perubahan kecepatan
jantung terhadap rangsangan yang ditimbulkan oleh sistem syaraf simpatis dan
parasimpatis. Rangsangan simpatis dapat menambah kecepatan jantung seperti
cemas, emosi, takut dan marah sedangkan parasimpatis dapat mengurangi denyut
nadi.
Pemeriksaan
nadi seharusnya dalam keadaan tidur atau istirahat.Frekuensi nadi yang normal
untuk orang dewasa adalah ± 60-90 kali/menit.Takhi kardi adalah denyut nadi
lebih cepat dari keadaan normal, hal ini dijumpai pada keadaan hyperthermia,
aktivitas tinggi, kecemasan, miokarditis, gagal ginjal, dehidrasi,
dsb.Hyperthermia dapat meningkatkan denyut nadi sebanyak 15-20 kali/menit
setiap peningkatan suhu 1° C. Apabila denyut nadi lebih lambat dari keadaan
normal disebut bradi kardi.Selain itu, pemeriksaan nadi juga perlu diperhatikan
irmanya dan kuat tidaknya denyutan.
Pemeriksaan
denyut nadi dapat diperiksa dengan palpasi atau dengan elektronik yang
sederhana maupun yang canggih.Pemeriksaan denyut nadi dapat dilakukan pada arteri
radialis pada pergelangan tangan, arteri brachialis, arteri korotis pada leher,
arteri temporalis, arteri fermoralis, arteri dorsalis pedis, atau arteri
frontalis pada ubun-ubun bayi.
Faktor yang mempengaruhi denyut nadi:
1. Usia
2. Jenis
kelamin
3. Circadian
rhythm
4. Bentuk
tubuh
5. Aktivitas
6. Stress
dan emosi
7. Suhu
tubuh
8. Volume
darah
9. Obat-obatan
Karakter
nadi:
1. Frekuensi:
jumlah denyut nadi per menit.
2. Irama:
merupakan interval reguler yang terjadi antara setiap denyut nadi/jantung.
3. Kekuatan:
kekuatan/amplitudo dari nadi menunjukkan volume darah yang diejeksikan ke
dinding arteri pada setiap kontraksi jantung.
4. Kesamaan:
dalam kondisi tertentu nadi satu ekstremitas mungkin tidak sama kekuatannya.
Peralatan
dan Perlengkapan
1. Jam
tangan
2. Buku
catatan
3. Bolpoin
Pelaksanaan
1. Menyambut
pasien dan memperkenalkan diri.
2. Menjelaskan
kepada pasien tindakan yang akan dilakukan.
3. Menyiapkan
peralatan.
4. Mencuci
tangan.
5. Mengatur
posisi pasien senyaman mungkin.
6. Meraba
arteri dengan menggunakan jari, hitung nadi selama 1 menit.
7. Catat
hasil pemeriksaan.
8. Menjelaskan
hasil pemeriksaan kepada pasien.
Pemeriksaan
Pernafasan
Pemeriksaan
pernafasan merupakan pemeriksaan yang
dilakukan untuk menilai proses pengambilan oksigen dan pengeluaran
karbondioksida. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai frekuensi, irama,
kedalaman, dan type/pola pernafasan.Pernafasan dihitung dalam 1 menit penuh.
Type pernafasan:
1. Pernafasan
abomino-torakal: pernafasan abdominal lebih dominan dibandingkan toraks,
umumnya terjadi pada laki-laki.
2. Pernafasan
torako-abdominal: pernafasan torakal lebih dominan dibandingkan abdomen,
umumnya terjadi pada perempuan.
Frekuensi
pernafasan normal (eupnea):
1. Bayi:
30-60 kali/menit.
2. Anak-anak:
20-30 kali/menit.
3. Remaja:
15-24 kali/menit.
4. Dewasa:
16-20 kali/menit.
Pola Pernafasan
Pola Pernafasan
|
Deskripsi
|
Dispnoe
|
Susah
bernafas yang menandakan adanya retraksi
|
Brakipnoe
|
Frekuensi
nafas yang lambat yang abnormal, tetapi irama teratur
|
Takipnoe
|
Frekuensi
nafas cepat yang abnormal
|
Hyperpnea
|
Pernafasan
yang cepat dan dalam
|
Cheyne stokes
|
Periode
pernafasan yang cepat dan dalam yang bergantian dengan periode apnoe
(berhenti nafas) selama beberapa detik untuk kemudian menjadi dalam lagi
|
Kusmaul
|
Nafas
dalam yang abnormal bisa cepat, normal, atau lambat
|
Biot
|
Pernafasan
yang dalam dan dangkal disertai masa apnoe yang tidak teratur
|
Peralatan
dan Perlengkapan
1. Jam
tangan
2. Buku
catatan
3. Bolpoin
Pelaksanaan
1. Menyambut
pasien dan memperkenalkan diri.
2. Menjelaskan
kepada pasien tindakan yang akan dilakukan.
3. Menyiapkan
peralatan.
4. Mencuci
tangan.
5. Mengatur
posisi pasien senyaman mungkin.
6. Menghitung
frekuensi dan irama pernafasan pasien dengan memperhatikan gerakan pernafasan
pada dada pasien, dihitung selama 1 menit penuh.
7. Catat
hasil pemeriksaan pada buku.
8. Menjelaskan
hasil pemeriksaan kepada pasien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar