Senin, 06 Juni 2016

MAKALAH “OSMOSIS, DIFUSI DAN TRANSPORT AKTIF “



MAKALAH “OSMOSIS, DIFUSI DAN TRANSPORT AKTIF “
Dosen Pembimbing :Maratusholikhah Nurtyas SST
https://fairuzelsaid.files.wordpress.com/2010/03/logo-unriyo-warna.jpg
Disusun Oleh : Kelompok 1 D3 Kebidanan
Kelas : A12.2
1.    Wulan Maulina T.K (15150048)
2.    Zulfiah Andrianti Abdulsalam (15150052)
3.    Isca Verawaty Naibaho (15150053)
4.    Marceluna Stefi (15150055)
5.    Paulina Lambu (15150056)
6.    Maria Kristina Bunga (15150057)
7.    Leni Andriwi (15150064)
8.    Desti Asri Lusiana (15150070)
9. Viktoria liwung (15150073)
10. Ririn (15150049)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2015/2016
Jalan Laksda Adisucpto km 6,3 Yogyakarta Tempel, Condong Catur, Depok,Sleman 55821 Webside:www.respati.ac.id email:unriyo@respati.ac.id

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah,segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya,serta shalawat dan salam pada Rasulallah Muhammad SAW,sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “OSMOSIS,DIFUSI DAN TRANSPORT AKTIF”. Makalah”“OSMOSIS, DIFUSI DAN TRANSPORT AKTIF” ini di susun sebagai pemenuhan tugas Keterampilan Dasar Kebidanan 1.
 Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan banyak terimakasih terhadap berbagai pihak  yang telah membantu penulisan makalalh ini:
1. Dosen Pengampu :Maratusholikhah Nurtyas SST
 selaku dosen pengampu mata kuliah keterampilan kebidanan 1.
2. Seluruh kelompok 1 yang dapat bekerja sama dengan baik.
          Penulis menyadari bahwa penulisan maklah ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran sera kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah “OSMOSIS,DIFUSI DAN TRANSPORT AKTIF” ini. Penulis berharap semoga penyusunan makalah “OSMOSIS, DIFUSI DAN TRANSPORT AKTIF” ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi para calon tenaga kesehatan, para pembaca pada umumnya dan khususnya bagi penulis serta menjadi referansi untuk makalah-makalah selanjutnya.
Yogyakarta,14 September 2015

Penulis


DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A.  Pengertian osmosis
B.   Pengertian Difusi
C.   Pengertian Transport Aktif
BAB II PENUTUP
Kesimpulan
Daftar Pustaka



BAB I
PENDAHULUAN

1.Osmosis

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c3/Osmose.jpg/220px-Osmose.jpg
Diagram yang menggambarkan peristiwa osmosis

Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui selaput semipermiabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.
Faktor yang mempengaruhi Osmosis :
1.     Ukuran molekul yang meresap: Molekul yang lebih kecil daripada garis pusat lubang membran akan meresap dengan lebih mudah.
2.     Keterlarutan lipid: Molekul yang mempunyai keterlarutan yang tinggi meresap lebih cepat daripada molekul yang kelarutan yang rendah seperti lipid.
3.     Luas permukaan membran: Kadar resapan menjadi lebih cepat jika luas permukaan membran yang disediakan untuk resapan adalah lebih besar.
4.      Ketebalan membran: Kadar resapan sesuatu molekul berkadar songsang dengan jarak yang harus dilaluinya. Berbanding dengan satu membran yang tebal, kadar resapan melalui satu membran yang tipis adalah lebih cepat.
5.     Suhu: Pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu. Kadar resapan akan menjadi lebih cepat pada suhu yang tinggi dibandingkan dengan suhu yang rendah.
Osmosis merupakan difusi air melintasi membran semipermeabel dari daerah dimana air lebih banyak ke daerah dengan air yang lebih sedikit . Osmosis sangat ditentukan oleh potensial kimia air atau potensial air , yang menggambarkan kemampuan molekul air untuk dapat melakukan difusi. Sejumlah besar volume air akan memiliki kelebihan energi bebas daripada volume yang sedikit, di bawah kondisi yang sama. Energi bebas zuatu zat per unit jumlah, terutama per berat gram molekul (energi bebas mol-1) disebut potensial kimia. Potensial kimia zat terlarut kurang lebih sebanding dengan konsentrasi zat terlarutnya. Zat terlarut yang berdifusi cenderung untuk bergerak dari daerah yang berpotensi kimia lebih tinggi menuju daerah yang berpotensial kimia lebih kecil (Ismail, 2006).Osmosis adalah difusi melalui membran semipermeabel. Masuknya larutan kedalam sel-sel endodermis merupakan contoh proses osmosis. Dalam tubuh organisme multiseluler, air bergerak dari satu sel ke sel lainnya dengan leluasa. Selain air,molekul-molekul yang berukuran kecil seperti O2 dan CO2 juga mudah melewati membran sel. Molekul-molekul tersebut akan berdifusi dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Proses Osmosis akan berhenti jika konsentrasi zat di kedua sisi membran tersebut telah mencapai keseimbangan(Anonim, 2009).Struktur dinding sel dan membran sel berbeda. Membran memungkinkan molekul air melintas lebih cepat daripada unsur terlarut; dinding sel primer biasanya sangat permeable terhadap keduanya. Memang membran sel tumbuhan memungkinkan berlangsungnya osmosis, tapi dinding sel yang tegar itulah yangmenimbulkan tekanan. Sel hewan tidak mempunyai dinding, sehingga bila timbultekanan didalamnya, sel tersebut sering pecah, seperti yang terjadi saat sel darahmerah dimasukkan dalam air. Sel yang turgid banyak berperan dalam menegakkantumbuhan yang tidak berkayu (Salisbury, 1995).Prinsip osmosis: transfer molekul solvent dari lokasi hypotonic (potensirendah) solution menuju hypertonic solution, melewati membran. Jika lokasihypertonic solution kita beri tekanan tertentu, osmosis dapat berhenti, atau malah berbalik arah (reversed osmosis).Besarnya tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan osmosis disebut sebagai osmotic press.Jika dijelaskan sebagai konseptermodinamika, osmosis dapat dianalogikan sebagai proses perubahan entrropi.Komponen solvent murni memiliki entropi rendah, sedangkan komponen berkandunagn solut tinggi memiliki entropi yg tinggi juga. Mengikuti Hukum TermoII: setiap perubahan yang terjadi selalu menuju kondisi entropi maksimum, makasolvent akan mengalir menuju tempat yg mengandung solut lebih banyak, sehinggatotal entropi akhir yang diperoleh akan maksimum.Solvent akan kehilangan entropi,dan solut akan menyerap entropi. "Orang miskin akan semakin miskin, sedang yangkaya akan semakin kaya". Saat kesetimbangan tercapai, entropi akan maksimum, ataugradien (perubahan entropi terhadap waktu) = 0. Ingat: pada titik ekstrim, dS/dt = 0(Wibosono, 2009)












GAMBAR OSMOSIS

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/45/Osmosis_computer_simulation.jpg/135px-Osmosis_computer_simulation.jpg 
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/76/Osmotic_pressure_on_blood_cells_diagram.svg/180px-Osmotic_pressure_on_blood_cells_diagram.svg.png
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/ab/Turgor_pressure_on_plant_cells_diagram.svg/180px-Turgor_pressure_on_plant_cells_diagram.svg.png









2.DIFUSI
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/cc/Scheme_simple_diffusion_in_cell_membrane-en.svg/320px-Scheme_simple_diffusion_in_cell_membrane-en.svg.png
Difusi pada membran sel.
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi.
Contoh yang sederhana adalah pemberian gulapada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara.Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari solid atau fluida.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu:
  • Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
  • Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
  • Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
  • Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
  • Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.[2]

Difusi dan biologi

Dalam mengambil zat-zat nutrisi yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan, sel melakukan berbagai jenis aktivitas, dan salah satunya adalah difusi. Ada dua jenis difusi yang dilakukan, yaitu difusi biasa dan difusi khusus.
Difusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophobic atau tidak berpolar / berkutub. Molekul dapat langsung berdifusi ke dalam membran plasma yang terbuat dari phospholipids. Difusi seperti ini tidak memerlukan energi atau ATP (Adenosine Tri-Phosphate).
Difusi khusus terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophilic atau berpolar dan ion. Difusi seperti ini memerlukan protein khusus yang memberikan jalur kepada partikel-partikel tersebut ataupun membantu dalam perpindahan partikel. Hal ini dilakukan karena partikel-partikel tersebut tidak dapat melewati membran plasma dengan mudah. Protein-protein yang turut campur dalam difusi khusus ini biasanya berfungsi untuk spesifik partikel.


9.   TRANSPOR AKTIF
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/a5/Scheme_sodium-potassium_pump-en.svg/300px-Scheme_sodium-potassium_pump-en.svg.png
Pompa natrium-kalium adalah contoh transpor aktif.
Transpor aktif adalah pergerakan atau pemindahan yang menggunakan energi untuk mengeluarkan dan memasukkan ion –ion dan molekulmelalui membran sel yang bersifat permeabel dengan tujuan memelihara keseimbangan molekul kecil di dalam sel. Transpor aktif dipengaruhi oleh muatan listrik di dalam dan di luar sel, dimana muatan listrik ini ditentukan oleh ion natrium (Na+), ion kalium (K+), dan ion klorin (Cl-). Keluar masuknya ion Na+ dan K+ diatur oleh pompa natrium-kalium.[1]Transpor aktif dapat berhenti jika sel didinginkan, mengalami keracunan, atau kehabisan energi.
Transpor aktif memerlukan molekul pengangkut berupa protein integral pada membran, dimana di dalam molekul ini, terdapat situs pengikatan. Proses transport aktif dimulai dengan pengambilan tiga ion Na+ dari dalam sel dan menempati situs pengikatan pada protein integral. Energi diperlukan untuk mengubah bentuk protein integral pada membran yang sebelumnya membuka ke arah dalam sel menjadi membuka ke bagian luar sel. Selanjutnya, ion Na+ terlepas dari situs pengikatan dan keluar dari protein integral menuju ke luar sel.Kemudian dari luar sel, dua ion K+ menempati situs pengikatan di protein integral. Bentuk protein integral berubah, dari sebelumnya membuka ke arah luar menjadi membuka ke arah dalam sel dan ion kalium dilepaskan ke dalam sel.
BAB II
PENUTUP

KESIMPULAN
1.     Difusi dan osmosis merupakan transpor pasif zat. Selain difusi dan osmosis juga ada difusi terfasilitasi yang juga merupakan transpor pasif.
2.     Difusi adalah pergerakan zatdari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah tanpa memerlukan energi.
3.     Osmosis adalah pergerakan zat melalui membran dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah tanpa memerlukan energi.
4.     Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi adalah temperatur, ukuran molekul, berat molekul, gradien konsentrasi, luas permukaan membran, kelarutan, dan jarak tempat berlangsungnya difusi.
5.     Faktor-faktor yang mempengaruhi osmosis adalah temperatur, zat terlarut, luas permukaan, jarak zat terlarut dan pelarut, ukuran molekul, dan tebal membran.


DAFTAR PUSTAKA

Annur. H dan H, H Santoso, 2008, Analisa Temperatur Pad Proses Difusi Obat Dalam  Membran Dengan Metode Deferensial Parabotik Untuk Mendeteksi Sinyal Fotokuastik, Jurnal Ilmiah GIGA, Vol. 11, No. 3, Hal: 45-56.
Alkatiri, S. 1996. Kajian Ringkas Biologi. Airlangga University Press: Surabaya
Keenan, Donald, dan Jesse. 1984. Ilmu Kimia Untuk Universitas. Erlangga: Jakarta.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar