Senin, 06 Juni 2016

TUGAS KETERAMPILAN DASAR KEBIDANAN (KDK) II




TUGAS KETERAMPILAN DASAR KEBIDANAN (KDK) II
DOSEN :VITRIYANINGSIH,S.ST,M.KES




logo-unriyo-warna.jpg




NAMA            : IS MAYA
NIM                : 15150060
KELAS           : A.12.2




PRODI D-III KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
TA 2015/2016


MACAM- MACAM PEMBERIAN OBAT


    1.          Pemberian obat secara oral
Merupakan cara pemberian obat melalui mulut dengan tujuan mencegah, mengobati, mengurangi rasa sakit sesuai dengan efek terapi dari jenis obatdan adapun macam-macam teknik pemberian obat secara oral adalah:
.
                  Memberikan Obat Secara Sublingual
Pemberian obat dengan cara meletakkannya dibawah lidah sampai diabsorbsi ke dalam pembuluh darah.
Tujuan
1.   Memperoleh efek local dan sistemik.
2.   Memperoleh aksi kerja obat yang lebih cepat dibandingkan secara oral.
3.   Menghidari kerusakan obat oleh hepar.
Secara umum persiapan dan langkah-langkah sama dengan pemberian obat secara oral. Hal yang perlu diperhatikan adalah klien perlu diberi penjelasan untuk meletakkna obat dibawah lidah, obat tidak boleh ditelahn, dan biarkan berada di bawah lidah sampai habis di absorbs seluruhnya, seperti pemberian obat adalat, nipedipine pada orang yang menderita tekanan darah tinggi.

                                               

    2.          Pemberian obat secara parenteral/ suntik
a.       Intrakutan
Cara memberikan atau memasukan obat kedalam jaringan kulit dengan tujuan untuk melakukan tes terhadap reaksi alergi jenis obat yang akan di
gunakan. Pemberian obat melalui jaringa intrakutan ini dilakukan pada daerah lengan tangan bagian venteral. Seperti pemberian BCG dan skin test
b.      Subkutan

Merupakan cara pemberian obat melalui suntikan di bawah kulit yang dapat dilakukan pada daerah lengan atas sebelah luar atau 1/3 bagian dari bahu, paha sebelah luar, daerah dada dan daerah sekitar umbilikus. Contoh pemberian imunisasi campak.
c.       Intra muskular
pemberian obat secara intramusculer bervariasi, berupa larutan dalam air yang lebih cepat diabsorpsi daripada obat berupa larutan dalam minyak, dan juga obat dalam sediaan suspensi, kemudian memiliki kecepatan penyerapan obat yang sangat tergantung pada besar kecilnya partikel yang tersuspensi: semakin kecil partikel, semakin cepat proses absorpsi.contoh pemberian KB suntik ,penisilin.

d.      Intra vena
Tidak ada fase absorpsi dalam pemberian obat secara intravena karena obat langsung masuk ke dalam vena, "onset of action" cepat.Pemberian obat secara intra vena diantaranya adalah Teknik penyuntikan langsung secara intra venayaitu obat yang secara langsung di suntikan ke vena, ceftriaxone. Teknik pemberian obat melalui infuse atau drip  dapat gunakan sebagai penberian obat berkala dan di pertanggung jawabkan keamananya dikarenakan pemberian obat ini harus diawasi oleh tenaga kesehatan contoh pemberian magnesium sulfat pada ibu bersalin dengan hipertensi (PEB), pemberian oksytosin pada perdarahan.Teknik pengambilan darah untuk mempermudah petugas medis mengambil darah atau sample darah dan tidak menyebabkan luka halini sangat efektip dilakukan pada pasien yang akan dilakukan pengambilan darah.
    3.          Pemberian obat secara inhalasi
obat yang cara pemberiannya melalui saluran pernafasan. Kelebihan dari pemberian obat dengan cara inhalasi adalah absorpsi terjadi cepat dan homogen, kadar obat dapat terkontrol, terhindar dari efek lintas pertama dan dapat diberikan langsung kepada bronkus / saluran nafas. Untuk obat yang diberikan dengan cara inhalasi dalam bentuk gas atau uap yang akan diabsorpsi dengan cepat melalui alveoli paru-paru serta membran mukosa pada saluran pernapasan. Biasanya diberikan pada pasien-pasien yang mengidap penyakit paru seperti Asma
    4.          Pemberian obat secara vagina
Merupakan cara membrikan obat dengan memasukan obat melalui vagina, yang bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat dan mengobati saluran vagina atau serviks. Obat ini tersedia dalam bentuk krim dan suppositoria yang di gunakan untuk mengobati infeksi lokal. 

    5.          Pemberian obat secara rektum
Merupakan pemberian obat dengan memasukan obat melalui anus dan kemudian rektum, dengan tujuan memberikan efek lokal dan sistemik. Pemberian obat supositoria ini diberikan tepat pada dinding rektal yang melewati spingther ani interna.
    6.          Pemberian obat secara kulit
Merupakan cara pemberian obat pada kulit dengan mengoleskan bertujuan mempertahankan hidrasi, melindungi permukaan kulit, mengurangi iritasi kulit, atau mengatasi infeksi. Pemberian obat kulit dapat bermacam-macam seperti krim, lossion, aerosol dan sprei.

    7.          Pemberian obat melalui mata
Cara memberikan obat pada mata dengan tetes mata dengan tetes mata atau salep mata obat tetes mata digunakan untuk pemeriksaan struktur internal mata dengan cara mendilatasi pupil, untuk pengukuran refaksi lensa dengan cara melemahkan otot lensa, kemudian juga dapat digunakan untuk menghilangkan iritasi mata.
    8.          Pemberian obat secara epidural
Teknik untuk menghilangkan rasa sakit dengan memasukan jarum kecil berisi tabung (kateter) yang sangat kecil melalui otot punggung hingga ke daerah epidural (rongga di bagian tulang belakang). Hal ini dilakukan oleh dokter anestesi.
Manajemen nyeri yang dapat dilakukan oleh bidan diantaranya mengurangi faktor yang dapat menambah nyeri misalnya ketidak percayaan, kesalah fahaman, ketakutan, kelelahan, dan kebosanan.
Memodifikasi stimulus nyeri dan menggunakan teknik-teknik seperti teknik latihan pengalihan menonton televisi, berbincang- bincang dengan orang lain, mendengarkan musik. Atau stimulasi kulit dengan menggosok  dengan halus pada daerah yang nyeri, menggosok punggung, menggunakan air hangat dan dingin, memijat dengan air mengalir.





    9.          Terapi panas dingin kompres
                 a.         Kompres Hangat
Merupakan tindakan dengan memberikan kompres hangat yang bertujuan memenuhi kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau membebaskan nyeri mengurangi atau nencegah terjadinya spasme otot dan memberikan rasa hangat.
                 b.         Kompres Dingin
Merupakan tindakan dengan cara memberikan kompres dingin yang bertujuan memenuhi kebutuhan rasa nyaman, menurunkan suhu tubuh, mengurangi rasa nyeri, mencegah oedem, dan mengontrol peredaran darah dengan meningkatkan vasokonstriksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar