TUGAS
KETERAMPILAN DASAR KEBIDANAN (KDK) II
DOSEN :VITRIYANINGSIH,S.ST,M.KES
NAMA : IS MAYA
NIM : 15150060
KELAS : A.12.2
PRODI D-III KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
TA 2015/2016
MACAM- MACAM
PEMBERIAN OBAT
1. Pemberian obat secara oral
Merupakan cara pemberian obat melalui mulut dengan tujuan mencegah,
mengobati, mengurangi rasa sakit sesuai dengan efek terapi dari jenis obatdan
adapun macam-macam teknik pemberian obat secara oral adalah:
.
Memberikan Obat Secara Sublingual
Pemberian
obat dengan cara meletakkannya dibawah lidah sampai diabsorbsi ke dalam
pembuluh darah.
Tujuan
1. Memperoleh efek local dan sistemik.
2. Memperoleh aksi kerja obat yang lebih cepat dibandingkan secara oral.
3. Menghidari kerusakan obat oleh hepar.
Secara umum
persiapan dan langkah-langkah sama dengan pemberian obat secara oral. Hal yang
perlu diperhatikan adalah klien perlu diberi penjelasan untuk meletakkna obat
dibawah lidah, obat tidak boleh ditelahn, dan biarkan berada di bawah lidah
sampai habis di absorbs seluruhnya, seperti pemberian obat adalat, nipedipine
pada orang yang menderita tekanan darah tinggi.
2. Pemberian
obat secara parenteral/ suntik
a.
Intrakutan
Cara memberikan atau memasukan obat kedalam jaringan kulit dengan tujuan
untuk melakukan tes terhadap reaksi alergi jenis obat yang akan di
gunakan. Pemberian obat melalui jaringa intrakutan ini dilakukan pada
daerah lengan tangan bagian venteral. Seperti pemberian BCG dan skin test
b.
Subkutan
|
Merupakan cara pemberian obat melalui suntikan di bawah kulit yang dapat
dilakukan pada daerah lengan atas sebelah luar atau 1/3 bagian dari bahu, paha
sebelah luar, daerah dada dan daerah sekitar umbilikus. Contoh pemberian
imunisasi campak.
c.
Intra muskular
pemberian obat secara intramusculer bervariasi, berupa
larutan dalam air yang lebih cepat diabsorpsi daripada obat berupa larutan
dalam minyak, dan juga obat dalam sediaan suspensi, kemudian memiliki kecepatan
penyerapan obat yang sangat tergantung pada besar kecilnya partikel yang
tersuspensi: semakin kecil partikel, semakin cepat proses absorpsi.contoh pemberian KB suntik ,penisilin.
d.
Intra vena
Tidak ada fase absorpsi dalam pemberian obat secara
intravena karena obat langsung masuk ke dalam vena, "onset of action"
cepat.Pemberian obat secara intra vena diantaranya adalah Teknik penyuntikan
langsung secara intra venayaitu obat yang secara langsung di suntikan ke vena,
ceftriaxone. Teknik pemberian obat melalui infuse atau drip dapat gunakan sebagai penberian obat berkala
dan di pertanggung jawabkan keamananya dikarenakan pemberian obat ini harus
diawasi oleh tenaga kesehatan contoh pemberian magnesium sulfat pada ibu bersalin
dengan hipertensi (PEB), pemberian oksytosin pada perdarahan.Teknik pengambilan
darah untuk mempermudah petugas medis mengambil darah atau sample darah dan
tidak menyebabkan luka halini sangat efektip dilakukan pada pasien yang akan
dilakukan pengambilan darah.
3. Pemberian
obat secara inhalasi
obat yang cara
pemberiannya melalui saluran pernafasan. Kelebihan dari pemberian obat dengan
cara inhalasi adalah absorpsi terjadi cepat dan homogen, kadar obat dapat
terkontrol, terhindar dari efek lintas pertama dan dapat diberikan langsung
kepada bronkus / saluran nafas. Untuk obat yang diberikan dengan cara inhalasi
dalam bentuk gas atau uap yang akan diabsorpsi dengan cepat melalui alveoli
paru-paru serta membran mukosa pada saluran pernapasan. Biasanya diberikan pada
pasien-pasien yang mengidap penyakit paru seperti Asma
4. Pemberian obat secara vagina
Merupakan cara membrikan obat dengan memasukan
obat melalui vagina, yang bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat dan mengobati
saluran vagina atau serviks. Obat ini tersedia dalam bentuk krim dan
suppositoria yang di gunakan untuk mengobati infeksi lokal.
5. Pemberian
obat secara rektum
Merupakan pemberian obat dengan memasukan obat
melalui anus dan kemudian rektum, dengan tujuan memberikan efek lokal dan
sistemik. Pemberian obat supositoria ini diberikan tepat pada dinding rektal
yang melewati spingther ani interna.
6. Pemberian obat secara kulit
Merupakan cara pemberian obat pada kulit dengan
mengoleskan bertujuan mempertahankan hidrasi, melindungi permukaan kulit,
mengurangi iritasi kulit, atau mengatasi infeksi. Pemberian obat kulit dapat
bermacam-macam seperti krim, lossion, aerosol dan sprei.
7. Pemberian
obat melalui mata
Cara memberikan obat pada mata dengan tetes mata
dengan tetes mata atau salep mata obat tetes mata digunakan untuk pemeriksaan
struktur internal mata dengan cara mendilatasi pupil, untuk pengukuran refaksi
lensa dengan cara melemahkan otot lensa, kemudian juga dapat digunakan untuk menghilangkan
iritasi mata.
8. Pemberian
obat secara epidural
Teknik untuk menghilangkan rasa
sakit dengan memasukan jarum kecil berisi tabung (kateter) yang sangat kecil
melalui otot punggung hingga ke daerah epidural (rongga di bagian tulang
belakang). Hal ini dilakukan oleh dokter anestesi.
Manajemen nyeri yang dapat dilakukan oleh bidan diantaranya mengurangi
faktor yang dapat menambah nyeri misalnya ketidak percayaan, kesalah fahaman,
ketakutan, kelelahan, dan kebosanan.
Memodifikasi stimulus nyeri dan menggunakan teknik-teknik seperti teknik
latihan pengalihan menonton televisi, berbincang- bincang dengan orang lain,
mendengarkan musik. Atau stimulasi kulit dengan menggosok dengan halus pada daerah yang nyeri, menggosok
punggung, menggunakan air hangat dan dingin, memijat dengan air mengalir.
9. Terapi
panas dingin kompres
a. Kompres Hangat
Merupakan tindakan dengan memberikan kompres hangat yang bertujuan
memenuhi kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau membebaskan nyeri mengurangi atau
nencegah terjadinya spasme otot dan memberikan rasa hangat.
b. Kompres Dingin
Merupakan tindakan dengan cara memberikan kompres dingin yang bertujuan
memenuhi kebutuhan rasa nyaman, menurunkan suhu tubuh, mengurangi rasa nyeri,
mencegah oedem, dan mengontrol peredaran darah dengan meningkatkan
vasokonstriksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar